Mendengar
sayembara dengan hadiah yang cukup besar itu, para penghuni hutan yang
tadinya takut dan tidak berani mengambil buah di lereng curam itu
akhirnya menjadi sangat tertarik dan ingin mengikuti sayembara yang
diberikan Singa. Tetapi dengan ketinggian bukit itu yang sangat curam,
jarang ada hewan yang bisa melewatinya. Sayembara itu membuat hutan
menjadi ramai dengan para hewan yang membicarakannya. “Hai teman-teman,
Apakah kalian juga akan mengikuti sayembara dari raja hutan baginda
Singa itu?”, tanya seekor Jerapah. “Iya, aku pasti akan mengikuti
sayembara itu, karena aku ingin menjadi pangeran hutan dan kaya raya.”,
jawab seekor Badak. “Bukan hanya kamu, aku pun ingin menjadi pangeran di
hutan ini.” Kata seekor Keledai. “Kalau aku juga ingin mendapat
sekarung emas.” Kata kancil juga. “Kalau hadiahnya sebesar itu, aku juga
akan mengikuti sayembara itu, kamu sendiri bagaimana Jerapah?” tanya
Kelinci pada Jerapah. “Itu sudah pasti, aku kan hewan yang paling kuat
dan punya jangkauan paling tinggi di hutan ini, pasti dengan mudah buah
itu akan saya dapatkan dan aku sudah pasti yang akan menjadi pangeran
hutan ini.” Jerapah menjawab dengan sombongnya. “Hei, kamu jangan merasa
paling bisa dulu Jerapah, kita kan belum bertanding.” Kata Gajah.
“Belum bertanding saja aku sudah tau pasti kalian tidak akan kuat
mendaki bukit itu.” Ketus Jerapah sambil mengibaskan kepalanya.
“Jerapah, kamu tidak boleh sombong dengan kekuatanmu, dan untuk
teman-teman yang lain. bertandinglah untuk menyelamatkan sang raja,
bukan hanya untuk mendapatkan hadiah.”, jelas kelinci dengan sopan. “Iya
kelinci, pada dasarnya aku ingin menyelamatkan raja.” Kata kura-kura.
“Ah Sudahlah! Aku malas berbicara dengan kalian. Aku ingin pulang saja,
dan aku ingin beristirahat supaya besok aku akan memenangkan sayembara
itu.” kata Jerapah kesal. Mendengarkan pernyataan ketus Jerapah,
hewan-hewan lainnya pun menjadi kesal akan sikap Jerapah yang sangat
angkuh dan sombong itu. Dan mereka pun beranjak pulang untuk menyiapkan
diri mengikuti sayembara besok.
Keesokkan harinya, Raja Hutan
Baginda Singa menyatakan untuk memulai sayembara bagi warga hutan. “Bagi
para penduduk hutan yang ingin mengikuti sayembara, segera maju ke
depan. Karena sayembara akan segera dimulai.” Suara raja hutan Singa
dari atas podium di depan Istana. Mendengar pernyataan itu, para hewan
yang akan mengikuti sayembara segera berlari mendekati Singa yang tampak
lemah karena sakitnya. Dengan berbekal semangat dan kekuatan, para
hewan dengan percaya dirinya mengikuti sayembara. Para binatang pun
sudah berkumpul di depan istana, raja Singa pun memberikan pengarahan
kepada para binatang. “Peraturannya adalah bahwa para binatang harus
memetik apel pelangi yang berada di atas bukit dan segera membawanya
turun ke dalam istana, lalu memberikannya padaku.” Jelas raja Singa.
“Pasti aku yang akan memenangkan sayembara ini, aku lebih kuat dan
tangguh daripada kalian semua. Hai, kura-kura! Sebaiknya kamu tidak usah
mengikuti sayembara ini, kamu terlalu lemah sudah pasti kamu kalah.”
kata Jerapah mengejek kura-kura yang berada di sampingnya saat itu.
“Kamu sombong sekali Jerapah, semua hewan berhak mengikuti sayembara
ini.” kata kura-kura. “Iya itu benar, semua hewan berhak mengikuti ini,
dan yang terpenting kami sudah melakukan pemanasan.” Kata Kelinci.
“Terserah kalian sajalah! Kamu juga kelinci, kamu pasti akan aku
kalahkan, meski aku tidak melakukan pemanasan seperti kalian, tapi aku
sudah pasti menang.” Kata Jerapah dengan sombongnya. Mereka saling
bicara hingga membuat gaduh. Tiba-tiba sang Raja Singa mengatakan bahwa
sayembara akan segera dimulai. “Perhatian untuk semaunya, harap
tenang.... Saya berpesan berhati-hatilah dalam mendaki bukit, dan Apakah
kalian sudah siap?” . tanya Raja Singa. “Kami sudah siap Baginda!!”
teriak para hewan yang mengikuti sayembara serentak.
“Guungggggggg…!!!!". Raja
baginda Singa memukul Bende/Gong sebagai tanda sayembara telah dimulai.
Semua hewan yang mengikuti sayembara pun berlarian menurut rutenya
masing-masing, mereka berlari sekencang mungkin saling berlomba untuk
lebih dahulu mencapai puncak bukit. Dan ketika setengah perjalanan
menuju atas bukit banyak hewan yang kelelahan dan akhirnya menyerah dan
terkulai lemas dengan nafas yang tersengal-sengal. Si Keledai malah
sampai nyungsep karena saking capeknya. Sementara Gajah terduduk di
bawah pohon sambil menjulur-julurkan belalainya dan mengibaskan
telinganya untuk kipasan. Bahkan si Kambing dan Serigala sudah balik
arah sebelum sampai mendekati bukit. Kini peserta yang masih bertahan
tinggal menyisakan dua ekor hewan yaitu, Jerapah dan Kelinci. Awalnya
Jerapah memimpin di depan, tetapi ketika hampir sampai di atas bukit,
tiba-tiba saja kaki Jerapah mengalami kejang-dan keram, ia pun tidak
bisa melanjutkan perjalanannya mengambil buah apel pelangi, akhirnya ia
berhenti di bawah pohon yang teduh sambil meringis kesakitan memegangi
kakinya. Kelinci yang awalnya berada di belakang Jerapah, sekarang ia
sudah sampai di atas bukit dan segera memetik beberapa buah apel
tersebut untuk diberikan pada raja hutan Baginda Singa.
Ketika ia hendak turun untuk kembali
ke istana, ia melihat Jerapah yang sedang merintih kesakitan sambil
berguling-guling seperti anak kecil yang minta mainan. “Jerapah, Kakimu
kenapa, mengapa kamu terlentang begitu?” Tanya kelinci sambil melihat
kaki jerapah yang kaku mengacung ke atas. “Kakiku sakit sekali...!!!
kakiku kejang, mungkin karena aku belum melakukan pemanasan seperti kamu
sebelum bertanding tadi, aku sangat sulit untuk berjalan sendiri,
tolong aku kelinci!!!.” Pinta Jerapah. “Baiklah Jerapah, aku akan
membantumu menuruni bukit ini, dan kita harus segera memberikan buah
apel ini kepada Paduka raja Singa.” Kata Kelinci sambil membantu
jerapah untuk berdiri. “Maafkan aku ya kelinci, selama ini aku sudah
bersikap buruk kepada kamu dan teman-teman yang lain.” Kata Jerapah
sambil menampakkan raut menyesali perbuatannya yang lalu. “Kita harus
selalu bersikap baik dengan semua orang sekalipun ia sudah berbuat jahat
kepada kita. Mari... kita harus segera turun ke istana.” Ucap kelinci.
“Kamu bergitu mulia hatinya. saya sangat menyesal dengan telah berbuat
yang tidak baik padamu”. Kata Jerapah sambil beranjak menuruni bukit.
Tidak beberapa lama kemudian
Jerapah dan kelinci sampai di depan istana, kelinci yang membawa buah
apel pelangi langsung memberikannya kepada Singa di dalam istana. Dengan
disaksikan oleh banyak binatang lain, Baginda Singa pun segera memakan
buah itu dan seketika ia pun sembuh dari sakitnya. Para hewan pun
bersorak gembira dan mengucapkan selamat untuk Kelinci karena ia sudah
berhasil menyembuhkan sang Raja. Raja Singa memenuhi janjinya, ia
memberikan mahkota pangeran dan dua peti emas kepada Kelinci. “Kelinci,
Aku sangat berterima kasih kepadamu, kamu sudah berhasil menyembuhkanku
dengan buah yang kau bawa. Sekali lagi, Terima Kasih Banyak.” Kata Raja
Singa. “Iya Raja, aku sangat senang bisa membantu paduka. Dan terima
kasih banyak atas hadiah yang paduka berikan ini.” Kata Kelinci dengan
sopan.
Tiba-tiba Jerapah menghampiri
Kelinci. “Kelinci, Sekali lagi terima Kasih ya, karena tadi kamu sudah
menolongku, dan selamat kamu sudah menjadi Pangeran di Hutan ini.
Selamat ya teman, kamu masih tetap mau menjadi temanku kan?” Kata
Jerapah sambil tersenyum dan berharap. Semua pun kaget dengan sikap
Jerapah yang lembut , karena selama ini ia bersikap buruk kepada semua
hewan. “Iya Jerapah, aku senang bisa membantumu dan bisa membuatmu
berubah sikap menjadi baik. Iya, kamu tetap akan menjadi temanku untuk
selamanya.” Kata Kelinci sambil tersenyum. Hewan-hewan yang lain pun
ikut terharu dan bahagia dengan kejadian yang baru saja dialaminya.
Jerapah pun menjadi hewan yang baik hati, suka membantu hewan lain yang
kesusahan dan tidak sombong lagi. Sementara Kelinci menjadi pangeran
hutan yang selalu baik dan membantu warga hutan dan teman-temannya.
Mereka pun hidup rukun damai sentausa dalam kebersamaan di Hutan itu.
Pesan Moral Cerita Dongeng Fabel Jerapah dan Kelinci adalah
: Janganlah kita merasa paling pandai dan sombong kepada orang lain.
Orang yang sombong dan merasa paling pintar dan serba bisa suatu saat
pasti membutuhkan bantuan orang lain, bahkan bukan tidak mungkin bantuan
itu datang dari orang yang kita musuhi dan dianggap bodoh dan lemah.
Instal Aplikasi Android disini : Cerpen Fabel
sumber :
http://ceritadongeng-indonesia.blogspot.co.id/2015/08/dongeng-fabel-jerapah-dan-kelinci.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar